GARIS2 BESAR
MATERI KULIAH PAK (TM. I-VIII)
Pdt. Sudiaro Laiya
A.MANUSIA
Tatap Muka (TM)
TM
ke I.HAKEKAT
MANUSIA
Alkitab memberi kesaksian tentang sumber
segala sesuatu. Kitab Kejadian 1:1 mengawali penjelasan dengan kata-kata :
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
1.
Allah
menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada (Creatio Ex Nihilo).
2.
Menurut
kesaksian Alkitab, manusia diciptakan.
a.
Dari
debu tanah, Allah beri nafas hidup shg menjadi makhluk hidup.
b.
Diciptakan
sebagai Gambar Allah (Imago Dei).
c.
Sebagai
Mandataris Allah.
d.
Menjadi
mandataris Allah berarti manusia diberi tugas mulia memperbanyak keturunan,
memenuhi bumi dan menaklukkan bumi, berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung dan
atas segala binatang yang merayap (Kej 1:27-28).
3.
Kebebasan
dan keterbatasan Manusia.
a.
Kebebasan
itu tercermin dalam statusnya sebagai mandataris Allah, seperti yang sudah
dijelaskan di atas.
b.
Manusia
diberi kebebasan dengan menunjukkan satu jalan keselamatan saja, yaitu jalan ketaatan kepada perintah
Allah. Jalan yang lain justru dilarang dengan ancaman keras. Baca baik-baik Kej
2:15-17 dan perhatikan penjelasan berikut : “Tidak
memakan” buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, berarti
taati perintah Allah, lalu selamat. Tetapi “memakan” buah pohon tersebut berarti
tidak taat kepada Allah,
akibatnya kematian.
c.
Perintah
Allah tidak memberikan kemungkinan bagi manusia untuk memilih salah satu dari dua jalan. Sebab hanya ada satu jalan
yang ditekankan oleh Tuhan Allah, yaitu jalan mentaati perintah-Nya.
d.
Manusia
mendapat kebebasan sejati dalam Yesus Kristus, yaitu kebebasan dari dosa (Yoh
8:36).
4.
Manusia
menurut kesaksian di luar Alkitab.
a.
Menurut
Agama Islam (pelajari dlm buku PAK).
b.
Menurut
Komunisme/teori evolusi (pelajari dlm buku PAK).
TM ke II.MANUSIA DAN
TANGGUNGJAWABNYA
1.
Tanggungjawab
terhadap dirinya (contoh : cari makan).
2.
Tanggungjawab
terhadap keluarganya.
3.
Tanggungjawab
terhadap sesama dan masyarakat (tolong menolong dalam kasih). Karena itu
manusia tidak dapat hidup sendiri, harus membutuhkan orang lain juga.
4.
Tanggungjawab
manusia terhadap bangsa dan negara.
5.
Tanggungjawab
manusia kepada Tuhan.
TM ke III.MANUSIA DAN KEUTUHAN
CIPTAAN
1.
Mulanya
Allah menciptakan segala sesuatu dalam keadaan baik (Kej 1 berapa x? tapi ada
1x dikatakan tidak baik, apa itu? Cari Kej 2:18)).
2.
Yang
dimaksud “baik” adalah seluruh ciptaan, baik makhluk hidup (manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dll) maupun ciptaan lainnya, semuanya hidup dalam keselarasan
yang utuh.
3.
Tetapi
setelah manusia jatuh ke dalam dosa maka semuanya menjadi rusak.
a.
Manusia
tidak setia lagi terhadap mandat yang sudah dipercayakan Tuhan.
b.
Sehingga
dunia yang kita diami sekarang adalah dunia yang sudah pecah-pecah, dan tercabik-cabik
oleh exploitasi dan keserakahan manusia.
c.
Kehidupan
manusia dan lingkungan hidup terancam oleh berbagai pencemaran.
d.
Ketidakadilan
ditemui hampir disetiap lapangan kehidupan.
e.
Konflik
antar etnis terus berlangsung di berbagai tempat, bahkan mengancam ke tingkat
yang lebih besar.
f.
Agama-agama
sebenarnya berpeluang besar untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
menghargai keutuhan ciptaan. Tetapi pada kenyataannya yang terjadi justru
sering menimbulkan konflik, karena sering adanya prasangka buruk terhadap agama
lain.
4.
Sehubungan
dengan itu sangat dibutuhkan :
a.
Kesadaran
akan Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) harus terus ditingkatkan
dan diperjuangkan.
b.
Kesungguhan
untuk menjaga dan memelihara keutuhan alam semesta, manusia/orang percaya harus
peduli dan setia melaksanakan mandat yang dipercayakan Allah seperti diamanatkan dalam Kej 1:28, 2:15 :
Ø Mengendalikan perkembangan manusia secara bertang-
gungjawab.
Ø Mengusahakan dan memelihara alam : tanah,
air, udara dan makhluk hidup.
Ø Menjaga dan memelihara lingkungan mulai
dari : diri sendiri, tempat tinggal dan lingkungan sekitarnya.
B.AGAMA
TM
ke IV.AGAMA
DAN PENGERTIANNYA
Ada beberapa dasar
untuk mengerti tentang Agama, sbb :
1.
Pengertian
agama.
a.
Dalam
bahasa Sansekerta, “a” artinya tidak dan “gama” artinya kacau. Agama berarti
tidak kacau.
b.
Dalam
bahasa Latin disebut religio, diindonesiakan dengan kata religi. Kata kerja
dari religio ialah religare, artinya menyangkutkan, memulihkan ikatan. Dalam
pengertian ini, religio berarti menggantungkan diri serta berusaha memulihkan
hubungan dengan yang ilahi.
c.
Dalam
agama meyakini bahwa ada kekuatan dan kekuasaan yang melebihi segala sesuatu,
yang memungkinkan segala sesuatu ada, dan dianggap sebagai yang suci. Kekuatan
dan kekuasaan yang super itu dipersonifikasikan dalam wujud dewa, ilah, allah,
dan sebagainya.
d. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa agama sebagai upaya
manusia untuk mengikatkan dan menyesuaikan hidupnya dengan tata tertip,
peraturan dan hukum ilahi. Dengan melakukan demikian diharapkan, bahwa hubungan
manusia dengan yang ilahi, dengan sesama dan lingkungan tidak kacau, melainkan
dapat berjalan dengan tertip dan harmonis.
2.
Timbulnya
agama secara sosiologi.
a.
Dimulai
dengan hadirnya seorang nabi atau rasul.
b.
Adanya
wahyu yang diterima untuk diteruskan atau diajarkan kepada orang lain.
c.
Adanya
pengikut atau penganut ajaran itu yang disebut umat.
d.
Adanya
kitab suci yang memuat wahyu-wahyu yang sudah diterima.
3.
Agama
ditinjau dari sudut kepercayaan kepada kuasa ilahi, ada beberapa jenis
kepercayaan sebagai berikut :
a.
Jenis
kepercayaan animisme.
b.
Jenis
kepercayaan dinamisme.
c.
Jenis
kepercayaan politeisme.
d.
Jenis
kepercayaan Monoteisme.
4.
Fungsi-fungsi
umum agama.
a.
Membawa
orang kepada penciptanya.
b.
Melaksanakan
kehendak Penciptanya dalam memelihara dan menyelamatkan karya penciptaan Sang
Pencipta.
c.
Membimbing
umat penganut agama ke jalan yang damai sejahtera.
d.
Agama
dapat mempersatukan masyarakat yang berbeda suku, budaya, daerah dan bangsa.
TM ke V.AGAMA KRISTEN
1.
Agama
Kristen sebagai agama sejarah.
a.
Disebut
sebagai agama sejarah karena Agama Kristen mempunyai keterikatan dengan
peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya terjadi dalam sejarah (contoh : peristiwa
penderitaan, kematian dan kebangkitanYesus terjadi di bawah pemerintahan
Pontius Pilatus, dll.).
b.
Agama
Kristen lebih memiliki perngertian menuju kepada “jalan kehidupan yang kekal”. Jalan kehidupan yang kekal itu adalah
Yesus sendiri (baca Yoh 3:16 dan 14:6).
c.
Kata “Kristen” artinya orang-orang yang “mengikut Kristus”. Jadi penganut Agama
Kristen adalah orang-orang yang telah mengambil sikap dan keputusan untuk
menyerahkan diri mengikut Yesus Kristus pada jalan-Nya, yang menuju kepada hidup
kekal.
d.
Karena
itu, Agama Kristen adalah agama yang berpusat pada Yesus Kristus dan
ajaran-Nya.
2.
Dasar
dan ciri khas Agama Kristen.
a.
Memiliki
Alkitab (PL dan PB) sebagai sumber kesaksian dan sumber segala penyataan Allah (diuraikan lebih lanjut).
b.
Kitab-kitab
yang ada di dalam Alkitab sebanyak 66 kitab disebut sebagai kitab yang kanonik. Kanon artinya ukuran dan norma
bagi kehidupan orang Kristen, karena isi Alkitab itu berisikan kebenaran
“Firman Allah”.
c.
Selalu
mengungkapkan dan mengikrarkan Pengakuan Iman kepada Kristus (dasar Mat 16:15-16).
Dalam perkembangan berikutnya dirumuskan Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman
Nicea dan Pengakuan Iman Athanasius.
d.
Meyakini
penyataan Allah yang menyangkut janji-janji keselamatan dari Allah. Janji-janji
Keselamatan itu di nubuatkan dalam PL dan direalisasikan dalam PB di dalam
Yesus Kristus.
3.
Agama
Kristen di Indonesia.
a.
Masuknya
agama Kristen di Indonesia pertama
dibawa oleh orang-orang Portugis yang tiba di Maluku tahun 1512, kemudian
menetap di Ternate tahun 1522 dan mulai menyebarkan agama Katolik.
b.
Setelah
Blanda masuk di Indonesia, mereka mendirikan Badan Dagang yang disebut VOC
(Verenigde Oost-Indiche Compagnic) tahun 1602, serentak dengan itu mereka mulai
menyebarkan agama Kristen.
Pada zaman penjajahan Belanda agama Kristen disebarkan ke seluruh Indonesia.
c.
Karena
agama Kristen disebarkan oleh para missionaris Belanda, maka agama Kristen
sering dipandang sebagai agama Kolonial Belanda. Karena itu, peranannya dalam
memperjuangkan kemerdekaan seolah-olah tidak ada sama sekali.
d.
Memang
agama Kristen disebarkan para missionaris Belanda, tetapi agama Kristen tidak
identik dengan kolonialisme Belanda.
e.
Sebenarnya
ada banyak tokoh-tokoh muda Kristen pada waktu itu yang turut memperjuangkan
kemerdekaan RI, antara lain : Dr. Sam Ratulangi, Adi Sucipto, Dr. Leimena, Dr.
T.B. Simatupang, bahkan juga Gerakan Mahasiswa Kristen.
C.GEREJA
TM ke VI.HAKEKAT GEREJA
1.
Pengertian
Gereja.
a.
Kata
Gereja, berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” (ekklesia). Terdiri dari dua kata : “ek” (ek)
artinya keluar, dan “kaleo” (kaleo) artinya dipanggil. Ekklesia artinya
dipanggil keluar. Pengertian ini mengungkapkan bahwa gereja pada hakekatnya
adalah orang-orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan (dosa) kepada
terang Kristus, untuk menjadi saksi keselamatan bagi dunia (baca I Petrus
2:9-10).
b.
Di
Indonesia kata Gereja itu diambil dari bahasa Portugis yaitu “Igreya”. Dari
pengertian itu dipahami bahwa Gereja adalah persekutuan orang percaya.
2.
Tugas
dan Panggilan Gereja.
Gereja sebagai institusi
atau lembaga, memiliki tugas panggilan sebagai berikut.
a.
Bersaksi
(marturia).
Gereja dipanggil
untuk bersaksi memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada dunia (Kis 1:8, Mat
28:18-20), yang dijalankan melalui kata dan perbuatan, supaya dunia percaya bahwa
keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus (baca Kis 4:12).
b.
Melayani
(diakonia).
Injil Kerajaan Allah
yang diberitakan oleh gereja, adalah Injil yang utuh yang mencakup berita
keselamatan jasmani dan rohani. Karena itu gereja terpanggil untuk melaksanakan
pelayanan kasih untuk membantu orang menderita, miskin dan turut ambil bagian
dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat.
c.
Bersekutu
(koinonia).
Pelaksanaan tugas
persekutuan ini bertujuan agar gereja bertumbuh baik ke dalam maupun keluar,
baik kualitas maupun kuantitas. Persekutuan ini dilaksanakan melalui ibadah,
Sekolah Minggu, Katekisasi dan PAK.
3.
Sejarah
Gereja.
a.
Titik
awal terbentuknya gereja terjadi pada hari Pentakosta (hari ke-50) pada
peristiwa Turunnya Roh Kudus (Kis 2:1-47). Karena itu pertumbuhan dan
perkembangan gereja itu tidak terlepas sebagai karya dari Roh Kudus.
b.
Di
zaman PB, sejarah gereja dan perkembangannya sama dengan kehidupan sosial,
budaya dan politik. Orang-orang Kristen hidup dan berkembang dalam
kelompok-kelompok kecil yang tersebar di berbagai tempat (baca Kis 2:2-13).
c.
Dalam
realitas sosial semacam ini, ternyata gereja tidak lagi hanya berada di
Yerusalem, tetapi telah bertumbuh dan berkembang ke wilayah lain dari Yudea,
Samaria sampai ke ujung bumi (cf. Kis 1:8), termasuk di Indonesia.
4.
Sejarah
Gereja di Indonesia.
(Lihat dan baca
kembali materi kuliah ke IV AGAMA DAN PENGERTIANNYA, nomor 3. Agama Kristen di
Indonesia : a, b, c, d dan e)
TM ke VII.KEESAAN GEREJA
1.
Pengertian
Keesaan dan Oikumene.
Pengertian keesaan
dan oikumene.
Keesaat berasal dari
kata “esa” artinya satu. Keesaan gereja berarti gereja yang satu. Kata yang
dipergunakan untuk menjelaskan arti keesaan gereja ialah kata “oikumene”. Kata
oikumene terdiri dari dua kata : “oikos” artinya “rumah” dan “menei” artinya
“bersama”. Jadi, oikumene sebagai wadah atau lembaga dimana gereja-gereja -
yang terdiri dari berbagai latar belakang ajaran, denominasi, suku, bangsa dan
bahasa - menyatukan diri atau mengesa.
2.
Mengapa
gereja-gereja di Indonesia perlu mengesa ?
a.
Pertama, karena Kristus menghendakinya, seperti yang
digambarkan dalam doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17, (harap supaya dibaca
semuanya).
b.
Kedua, karena Gereja-gereja di Indonesia terdiri dari
berbagai organisasi gereja, denominasi yang terpecah-pecah, sehingga tidak
menampakkan wujudnya sebagai tubuh Kristus yang utuh di dunia ini.
c.
Ketiga, karena keutuhan gereja-gereja yang mengesa merupakan
jaminan kekuatannya dalam melaksanakan tugas panggilannya untuk bersaksi,
bersekutu dan melayani, baik ke dalam maupun keluar.
3.
Upaya
bersama untuk mewujudkan keesaan Gereja-gereja.
a.
Mewujudnyatakan
Gereja Kristen yang Esa di Indonesia, lahirlah DGI (Dewan Gereja-gereja di
Indonesia) 25 Mei 1950. Dalam Sidang Raya DGI X/1984 di Ambon, nama DGI diganti
menjadi PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia). Kata “Dewan” diganti
dengan kata “Persekutuan”, karena kata itu lebih
bersifat gerejawi.
b.
Untuk
lebih mengupayakan tercapainya Gereja Kristen yang Esa di Indonesia, oleh
Sidang Raya PGI X/1984 tersebut, disepakati Lima Dokumen Keesaan Gereja (LDKG),
terdiri dari :
dok.1. Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama (PTPB).
dok.2. Pemahaman Bersama Iman Kristen (PBIK).
dok.3. Piagam Saling Mengakui
dan Saling Menerima (PSMSM).
dok.4. Tata Dasar PGI.
dok.5. Menuju Kemandirian Teologi, Daya dan Dana.
TM ke VIII.GEREJA DI INDONESIA
1.
Keberadaan
Gereja-Gereja di Indonesia.
Gereja-gereja di
Indonesia dihadirkan oleh Allah di tengah-tengah bangsa dan negara ciptaan-Nya.
Sehubungan dengan itu kehadiran Gereja-gereja di Indonesia harus dipahami
sebagai tanda kehadiran Allah untuk
menunjukkan tindakan penyelamatan Allah bagi bangsa dan negara Indonesia. Dalam
I Petrus 2: “Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”.
2.
Hubungan
Gereja dan Negara.
Hubungan gereja dan
negara adalah hubungan simetris.
Artinya, bukan hubungan tuan dan hamba melainkan hubungan kemitraan yang
paralel dan bukan vertikal. Hubungan kemitraan yang paralel itu, memungkinkan
gereja menyatakan dirinya sebagai nabi dan imam dalam rangka mewujudkan
kebenaran dan keadilan. Untuk memperjelas hubungan simetris itu, dijelaskan
dalam Mat. 22:21b, Lalu kata Yesus kepada mereka : “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”. Dalam PL ditekankan
bahwa gereja dipilih menjadi berkat bagi bangsa-bangsa (termasuk Indonesia),
menjadi terang sampai ke ujung bumi agar bangsa-bangsa memperoleh keselamatan
(baca Yes 42:6 dan 49:6b).
3.
Fungsi
Gereja di tengah-tengah masyarakat dan bangsa.
Menurut kesaksian
Alkitab, gereja berfungsi sebagai terang, garam dan surat Kristus. Kalau gereja
mau berfungsi dengan baik, maka gereja harus bertindak : Pertama, seperti
garam, memberi rasa nyaman kepada sekitarnya dengan melalui pengorbanan. Kedua, sebagai
terang yang menerangi sekitarnya, seperti pelita yang ditempatkan di atas
gantang, dengan risiko ia setiap waktu tidak pernah tenang dari tantangan.
Angin terus menerus menerpa dirinya, tetapi ia tetap menyala dan memberi
terang. Ketiga, sebagai
surat Kristus, artinya menjadi penyampai isi hati Kristus. Untuk itu gereja
harus siap untuk dibaca oleh semua orang, mampu menerangkan apa yang diinginkan
oleh Kristus. Jadi gereja ditempatkan Allah supaya menjadi gereja yang misioner
(teman sekerja Kristus yang menjalankan misi-Nya). Gereja baru menjadi misioner
kalau gereja setia mencontoh Kristus dalam pelayanannya.
D. IMAN KRISTEN
DAN IPTEK
TM ke IX. SIKAP HIDUP KRISTEN.
(lihat blog berikutnya)!
terimakasih pak.
BalasHapussalam sehat selalu,
bimbel matematika indonesia